Wednesday, March 14, 2012

Tidur Larut Malam, Bisa Bikin Anak Obesitas

Rate postingan ini :
{[['', '']]}
{["Useless", "Boring", "Need more details", "Perfect"]}


"Bunda, Andi boleh maen game ya..?" rengek Andi yang berusia 9 tahun kepada Bundanya.
"Sekarang sudah jam 9 Andi" jawab Bunda.
"Tapi besok kan libur Bun.. Boleh ya.."
"Ya sudah, tapi kalau ngantuk, tidur ya.."
"Makasih Bunda.."


Saat akhir pekan anak-anak biasanya tidur lebih malam. Dan kebanyakan dari orang tua mengijinkan anaknya tidur larut pada akhir pekan.

"Tapi sebaiknya jangan biarkan anak tidur larut malam meski di akhir pekan, karena bisa membuatnya obesitas dan memicu penyakit berbahaya di kemudian hari."

Menurut Penelitian University of Chicago dalam laporan terbaru Pediatrics, anak-anak yang tidur larut malam saat akhir pekan, memiliki empat kali lipat resiko mengalami obesitas (kegemukan) di bandingkan dengan anak yang tidur cukup.

Penelitian ini memantau 308 anak usia 4 sampai 10 tahun, dengan mengukur "Body Mass Index (BMI) dan memeriksa pola tidur menggunakan sensor gerakan pergelangan tangan.
Hasilnya, tidak ada perbedan waktu tidur yang signifikan antara anak yang gemuk dan ramping pada hari sekolah (week day). Partisipan anak rata-rata tidur delapan jam per malam pada hari biasa.
Namun, peneliti menemukan bahwa di akhir pekan anak-anak obesitas memiliki waktu tidur lebih pendek dan pola tidur yang lebih tidak teratur.

Peneliti mengatakan anak yang kurang tidur di akhir pekan memiliki kesehatan yang buruk, seperti kadar insulin lebih tinggi (dapat menyebabkan diabetes tipe II), kadar kolesterol jahat LDL dan protein C-reaktif yang tinggi, yang dapat dikaitkan dengan penyakit jantung di kemudian hari.

"Obesitas anak dapat terjadi karena kurangnya tidur di akhir pekan dan kombinasi durasi tidur yang lebih singkat pada hari biasa sehingga dikaitkan dengan hasil metabolik yang merugikan" jelas penulis studi, seperti dilansir Telegraph, Minggu (30/1).

Kurang tidur mengakibatkan peningkatan produksi ghrelin, yakni hormon yang diproduksi di perut dan berfungsi mengurangi pelepasan hormon yang disebut leptin di dalam sel-sel lemak. Ghrelin yang tinggi dan leptin yang terlalu rendah terbukti dapat mengakibatkan nafsu makan yang lebih besar.

Sumber :
detikcom

3 comments:

  1. Lack of sleep lead to increased production of ghrelin, a hormone produced in the stomach and serves to reduce the release of a hormone called leptin in fat cells.

    ReplyDelete
  2. Hormones are chemicals that are used for messaging in multicellular organisms. Every multicellular organism produces hormones. The cells that react to a given hormone.

    ReplyDelete
  3. Lack of sleep lead to increased production of ghrelin, a hormone produced in the stomach and serves to reduce the release of a hormone called leptin in fat cells. High ghrelin and leptin that are too low can result proved a bigger appetite.

    ReplyDelete