Peluang Usaha Budidaya Jamur Tiram Yang Terus Menjamur

Saat ini, kita dapat dengan mudah menemukan makanan berbahan dasar jamur. Tak lain karena sudah semakin besarnya pemahaman masyarakat tentang bahan makanan ini dan menjamurnya usaha budidaya jamur tersebut. Mungkin dahulu, masih banyak orang yang beranggapan bahwa semua jamur beracun. Tapi sebenarnya tidak semua jamur itu beracun. Salah satunya yaitu jamur tiram.

Apa itu jamur tiram yang sekarang ramai di budidayakan masyarakat untuk konsumsi sebagai salah satu bahan makanan yang tergolong elite. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.


Jamur tiram banyak dibudidayakan karena selain mudah, jamur tiram juga baik dikonsumsi sebagai bahan makanan karena merupakan makanan yang bernutrisi tinggi. Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein tinggi, air, kalori, rendah karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1 , vitamin B2 , dan vitamin C.

Untuk membudidayakannya diperlukan media pertumbuhan. Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras membuat media tanaman tidak cepat habis.
Hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidak busuk dan tidak ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media tanam dengan baik. Media tanam/pertumbuhan ini biasa dibuat dalam bentuk bag log.


Bag log

Kebanyakan petani cukup mendatangkan bag log ini dari beberapa produsen. Salah satunya adalah produsen dari daerah kawasan Merapi, Klaten. Bagi mereka yang bermodal kecil, cara inilah yang paling mudah dilakukan. Sedangkan masa panen jamur tiram membutuhkan 50 hari dari masa tanam.

Menurut salah seorang petani jamur, dalam 200 bag log bisa menghasilkan 1 kg hingga 3 kg perhari, tergantung pada faktor yang terkait dengan cuaca. Jamur tiram memang bisa dibudidayakan di daerah panas, namun petani harus tetap menjaga kelembabannya. Ruangan media harus tertutup dari sinar matahari, sejuk dan lembab. Tempat bisa memakai dinding tembok atau kayu, tapi biasanya memakai bambu.


SIMULASI BUDIDAYA JAMUR TIRAM

1. Modal

• Bag log (@Rp. 2.000 x 1.000) = Rp. 2.000.000,-
• Peralatan dan tempat Rp. 1.000.000,-

Total Rp. 3.000.000,-

2. Produksi

Produksi (1.000 media biasanya menghasilkan 15 kg/hari)

Produksi perbulan : 450 kg

3. Pemasukan per bulan

Nilai jual (Rp. 7.000/kg x 450 kg) = Rp. 3.150.000,-

("Angka di atas hanya berdasarkan pengalaman para petani jamur. Jika panen sesuai rencana, pada bulan pertama sudah bisa mencapai BEP")

Nah, bagi yang berminat silahkan mencoba. Semoga bermanfaat.