Tuesday, July 13, 2010

Iri Hati Merugikan Diri

Rate postingan ini :
{[['', '']]}
{["Useless", "Boring", "Need more details", "Perfect"]}



Cerita ini saya tulis sebagai contoh kecil akibat dari sifat tidak terpuji yang merugikan diri kita sendiri, yaitu sifat iri hati. Dan tulisan ini bisa untuk siapa saja, tetapi lebih saya khususkan sebagai salah satu petuah untuk anak-anak kita.

Sebutlah dua orang kakak beradik Dodo dan Didi. Dodo sang kakak berumur 12 tahun, sedangkan Didi masih 9 tahun. Didi anak yang tidak bandel dan suka mengalah, bahkan terhadap kakaknya sekalipun. Tetapi sebaliknya dengan si Dodo ini, sebagai kakak, dia malah cenderung ingin menang sendiri dan tidak mau mengalah. Dia selalu merasa iri dengan apa yang di kerjakan, di peroleh ataupun di punyai adiknya Didi.

Suatu hari ayah pulang membawa dua bungkusan kado. "Dodo, Didi kesini..! Ayah bawa oleh-oleh untuk kalian,"panggil ayah dengan senyum mengembang. Dodo dan Didi langsung berlari dari kamar mereka menuju ayah. "Apa ini yah?" tanya Dodo. "Buka saja sendiri."

Dodo dan Didi menerima pemberian ayah dengan riang. "Terima kasih ayah," ucap mereka serempak sambil berlalu kembali ke kamar.


Tetapi tiba-tiba, timbul dalam Dodo "Ah, pasti kado buat Didi lebih bagus, biarpun lebih kecil ukurannya dari kadoku." Sifat iri hati Dodo timbul melihat Didi dengan sangat gembira bersiap membuka bungkusan pemberian ayah. "Sini, kita tukar kadomu dengan kadoku.." paksa Dodo langsung merebut bungkusan milik Didi. Sebentar Didi kaget dan mencoba mempertahankan miliknya. Tapi kemudian, "baiklah kak, kita tukaran."

Dodo mengambil bungkusan milik Didi dan langsung membukanya. Ternyata hanya sebuah kotak pensil lengkap dengan isinya. Ada perasaan kecewa di hati Dodo mengetahui isi kado itu. Sementara Didi memperoleh sebuah mainan yang sebenarnya sangat di inginkan oleh Dodo.

Timbul niat Dodo untuk merebut kembali mainan yang sudah menjadi milik Didi itu. Tapi kali ini Didi mempertahankannya, sehingga terjadi keributan di antara kedua kakak beradik itu.

Ayah langsung datang melerai, begitu mendengar kedua anaknya bertengkar. "Ada apa ini Do..? "Ini yah, tadi Dodo telah menukar oleh-oleh pemberian ayah miliknya, dengan milikku. Tapi kemudian dia ingin merebut kembali oleh-oleh yang sudah ditukar setelah tahu isinya." keluh Didi pada ayah. "Do, kamu pasti iri kepada adikmu sehingga kamu merebut oleh-oleh miliknya. Sekarang setelah tahu isinya kamu ingin memilikinya kembali. Iri hati itu tidak baik Do, merugikan dirimu sendiri. Buktinya, kamu seharusnya sudah mendapat barang yang memang kamu inginkan, karena memang sengaja ayah pilih untuk kamu. Tapi karena kamu tukar paksa dengan milik Didi, sekarang itu sudah menjadi milik Didi dan kamu tidak boleh menukarnya lagi."

"Jadikan ini sebagai pelajaran Do, bahwa iri hati itu tidak baik. Kamu mengerti sekarang?" "Dodo menyesal ayah, mulai sekarang, Dodo akan merubah sikap iri hati Dodo." sesal Dodo.

Sejak hari itu, Dodo sudah tidak pernah merasa iri lagi terhadap barang milik orang lain. Ayah, Ibu dan Didi senang melihat perubahan Dodo sekarang.

Inilah sedikit nasehat yang bisa kita ambil dari cerita di atas, bahwa iri hati itu memang sifat yang tidak terpuji dan akan merugikan diri sendiri. Semoga cerita di atas bisa bermanfaat.

Terima kasih...

No comments:

Post a Comment